Bisnis.com, JAKARTA –Produsen produk perlindungan tanaman dan perbenihan yang tergabung dalam Crop Life Indonesia mendukung langkah pemerintah yang menindak pelaku pemalsuan pestisida.
Dukungan itu disampaikan setelah Pengadilan Negeri Subang memvonis seorang pemalsu pestisida dengan hukuman 1 tahun 10 bulan penjara dan denda Rp100 juta subsider 1 bulan kurungan dalam sidang yang digelar 18 Oktober.
Pemalsu pestisida, Asep Mulyana alias Alex, ditangkap aparat kepolisian pada April karena menjual pestisida palsu kepada seorang pedagang pengecer.
Ketua CropLife Indonesia Midzon Johannis menyambut baik tindakan tegas pemerintah karena pemalsuan pestisida merugikan berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor, pengecer, hingga yang utama petani.
“Produk yang palsu dapat membahayakan kesehatan, lingkungan, dan merusak tanaman pertanian karena tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan,” kata Midzon dalam siaran pers, Minggu (30/10/2016).
CropLife mengimbau pengecer dan petani untuk membeli pestisida dari saluran distribusi resmi dan tidak tergiur oleh tawaran harga murah.
Pestisida yang terdaftar dan dijual secara resmi di Indonesia telah mengikuti sejumlah pengujian untuk memastikan kemangkusannya terhadap organisme pengganggu tanaman, keamanan terhadap manusia, lingkungan, dan tanaman pertanian.
Para pedagang dan petani dianjurkan selalu waspada agar tidak memperoleh pestisida dari sumber-sumber yang tidak jelas. Para pemalsu biasanya meniru wadah, kemasan, dan label pestisida yang beredar di daerah pertanian serta memalsukan kandungan pestisida tersebut dengan bahan-bahan yang tidak jelas.
“Oleh sebab itu, pedagang dan petani perlu melihat dengan cermat tampilan fisik produk pestisida yang dibelinya. Jika mencurigakan, maka sebaiknya melaporkannya kepada pihak yang berwajib,” tutur Midzon.
CropLife, lanjutnya, bersedia bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengampanyekan pesan-pesan antipemalsuan pestisida melalui poster, selebaran, maupun melalui temu-tani yang dilakukan oleh anggota-anggota CropLife.
Di samping itu, asosiasi terus menerus memberikan pelatihan kepada petani tentang penggunaan pestisida secara aman dan bertanggungjawab.
Croplife, kata Midzon, bertujuan mendukung peningkatan produksi pertanian secara berkelanjutan melalui introduksi teknologi pertanian berbasis riset ilmiah, seperti produk pelindungan tanaman, benih tanaman, dan bioteknologi pertanian.